Traveling, liburan dan perjalanan wisata biasanya identik dengan mengunjungi tempat-tempat yang menyajikan keindahan alam, nilai sejarah dan budaya hingga hiburan. Namun tahukah Anda jika ada konsep wisata unik yang justru mengunjungi tempat-tempat kumuh. Itulah yang disebut slum tourism.
Kemiskinan menjadi fenomena yang dianggap menarik bagi sebagian orang karena mampu memberikan kesadaran individu akan rasa kemanusiaan dan kepedulian dengan sesama. Konsep wisata ini tentu lain dari yang lain, namun pengalaman yang didapatkan bisa lebih berkesan.
Apa itu Slum Tourism atau Wisata Kumuh?
Sebelumnya sudah disinggung mengenai konsep wisata kumuh yang berbeda dari konsep wisata pada umumnya. Wisata kumuh ini mulai berkembang pada tahun 1991-1992 di Brazil dan Afrika Selatan dan semakin populer dengan banyaknya wisatawan yang tertarik untuk melakukannya.
Wisata kumuh sendiri bisa diartikan sebagai perjalanan yang terorganisir ke berbagai tempat atau daerah pelosok. Tujuan dari aktivitas wisata ini bukan hanya sekedar berkeliling pelosok desa atau perkampungan kumuh saja, tetapi juga ada interaksi langsung dengan masyarakat di dalamnya.
Salah satu daya tarik dari konsep wisata ini adalah pengalaman yang akan didapatkan wisatawan. Karena wisatawan akan diajak untuk menyaksikan secara langsung bagaimana kondisi masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan penuh dengan keterbatasan fasilitas.
Konsep wisata ini juga sangat menarik, karena wisatawan bisa membantu masyarakat setempat, bertukar ilmu dan tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan teman dan keluarga baru dari aktivitas tersebut.
Meski begitu, hingga saat ini wisata kumuh masih diperdebatkan oleh sebagian kalangan karena dianggap sebagai kegiatan yang “menjual” kemiskinan demi mendapatkan keuntungan. Seperti yang diketahui, penyedia jasa wisata tersebut kebanyakan berasal dari perusahaan besar.
Destinasi Slum Tourism Populer di Asia
Terlepas dari banyaknya perdebatan tentang aktivitas wisata kumuh, nyatanya semakin banyak wisatawan yang tertarik untuk menikmati liburan dengan konsep yang berbeda. Bukan hanya sekedar liburan dan refreshing saja, ada sisi kemanusiaan yang akan tersentuh dalam aktivitas tersebut.
Tentunya ada banyak destinasi wisata kumuh yang bisa dijadikan pilihan menarik untuk dikunjungi. Beberapa diantaranya bahkan sudah sangat populer dan banyak direkomendasikan. Untuk kawasan Asia, berikut ini beberapa destinasi wisata kumuh yang perlu diketahui:
1. Orangi Town Karachi, Pakistan
Kawasan padat penduduk di Pakistan ini dihuni lebih dari 2,4 juta jiwa yang tinggal di rumah-rumah berukuran kecil. Kepadatan penduduk yang terjadi di kota ini sebenarnya disebabkan karena adanya perang kemerdekaan di tahun 1970-an.
Kondisi tersebut menyebabkan banyak penduduk dari Pakistan Timur yang pindah ke wilayah Orangi Town Karachi. Pemandangan yang jauh dari kata “makmur” menjadi hal biasa yang terlihat sehari-hari.
Di kota padat penduduk ini wisatawan bisa menyaksikan secara langsung bagaimana kehidupan masyarakat di tengah keterbatasan ekonomi yang menghimpit. Tentunya ada banyak aktivitas yang bisa diabadikan dalam bidikan kamera.
Mulai dari transaksi jual beli di pasar tradisional yang tidak jauh dari pemukiman penduduk, masyarakat yang sibuk beraktivitas, hingga aktivitas anak-anak yang tengah bermain dengan penuh kegembiraan.
2. Dharavi Slum Tourism, Mumbai, India
Destinasi selanjutnya adalah Dharavi di Mumbai atau Bombay, India. Kota yang menjadi pusat finansial di India ini merupakan kawasan padat penduduk dengan deretan rumah yang saling berhimpitan satu dengan yang lain.
Meskipun dulunya kawasan ini dikenal sebagai kampung nelayan, namun seiring dengan berjalannya waktu Dharavi berubah menjadi kawasan kumuh yang sempit dan padat penduduk.
Di kota ini wisatawan akan disuguhi dengan pemandangan kumuh secara nyata. Selokan dan jalanan sempit di Dharavi dipenuhi dengan sampah. Pemandangan tersebut tentunya menjadi hal yang biasa bagi penduduk setempat.
Meski begitu, pada beberapa area terdapat pabrik rumahan yang memproduksi tembikar, garmen, kulit maupun plastik. Bahkan hasil dari produksi tersebut ada yang sudah diekspor ke luar negeri.
Bagi wisatawan yang datang untuk wisata kumuh di Dharavi, sudah tersedia fasilitas penginapan atau homestay yang disediakan oleh penduduk setempat. Dalam satu rumah biasanya sudah dilengkapi dengan tempat tidur, pendingin ruangan dan TV.
3. Smokey Mountain Manila City, Filipina
Destinasi lainnya yang menarik untuk aktivitas slum tourism adalah Smokey Mountain, Manila City, di Filipina. Smokey Mountain sendiri merupakan sebutan dari lokasi pembuangan sampah yang ada di Kota Manila.
Namanya tempat pembuangan sampah, tentunya wisatawan akan disuguhi dengan pemandangan tumpukan sampah yang menggunung dengan aromanya yang jauh dari kata sedap.
Di tempat ini, wisatawan bisa berinteraksi dengan warga dan menyaksikan bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari. Mulai dari aktivitas mencari barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan dari tumpukan sampah, aktivitas bekerja dan lain sebagainya.
4. Jakarta, Indonesia
Salah satu destinasi slum tourism yang bisa dikunjungi wisatawan adalah Jakarta. Kota padat penduduk yang juga ibukota Indonesia ini rupanya cukup menarik perhatian wisatawan mancanegara.
Sejak tahun 2008, Jakarta Hidden Tour menjadi salah satu tour yang banyak diminati wisatawan asing. Dalam program tour tersebut, wisatawan akan diajak berkeliling ke beberapa kawasan padat penduduk. Seperti di bantaran sungai, pinggir rel kereta api dan lainnya.
Tujuan dari program tur ini semata-mata untuk meningkatkan empati dan kepekaan sosial. Karena dalam aktivitasnya wisatawan akan diajak untuk melihat secara langsung bagaimana kehidupan masyarakat di kawasan kumuh dengan tempat tinggal yang jauh dari kata layak.
Tidak jarang wisatawan yang datang memberikan bantuan kepada warga, bahkan sebagian biaya wisata kumuh diberikan kepada masyarakat setempat. Meskipun konsep wisata ini masih menuai pro dan kontra, namun hingga saat ini masih banyak wisatawan yang tertarik.
Tips Melakukan Slum Tour yang Bertanggung Jawab
Berbeda dari konsep wisata lainnya, ada banyak hal yang perlu diperhatikan ketika memutuskan untuk melakukan perjalanan wisata dengan konsep wisata kumuh ini. Untuk kegiatan wisata yang bertanggung jawab, berikut ini beberapa tips yang harus diperhatikan:
Pilih Penyedia Jasa Tour yang Terpercaya
Tips pertama adalah memilih jasa tour yang sudah terpercaya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membaca kebijakan penyedia jasa tur, bagaimana deskripsi tour yang ditawarkan serta ulasan dari wisatawan yang telah mengikuti tur.
Pilih Pemandu Lokal
Akan lebih tepat jika pemandu yang dipilih merupakan penduduk lokal yang memang tumbuh dan besar di lokasi tersebut. Penduduk lokal akan lebih mengetahui bagaimana kebiasaan dan aktivitas masyarakat setempat sehingga bisa memberikan informasi sesuai fakta.
Melakukan Kegiatan Wisata dengan Berjalan Kaki
Melakukan kegiatan wisata dengan berjalan kaki berkeliling kampung akan terasa lebih manusiawi dibandingkan dengan menggunakan mobil dan mengambil foto warga dari kejauhan. Dengan berjalan kaki wisatawan bisa berinteraksi secara langsung dengan warga.
Pada dasarnya slum tourism adalah konsep wisata yang lain dari yang lain. Karena berfokus pada kehidupan masyarakat miskin yang jauh dari kelayakan. Meski menuai pro dan kontra, namun diharapkan dari aktivitas tersebut rasa empati dan kemanusiaan di dalam diri semakin meningkat.
Baca Juga: