Diskop.id – Cuaca dan iklim adalah gejala yang dapat mempengaruhi permukaan bumi. Namun, jika ditelusuri, cuaca dan iklim adalah dua hal yang berbeda. Meskipun begitu, ada kesamaan dari unsur-unsur cuaca dan iklim.
Sebelum membahas itu, Anda harus tahu perbedaan di antara keduanya. Cuaca mempengaruhi wilayah yang sempit dan durasinya sebentar. Sedangkan iklim meliputi wilayah luas dengan durasi waktu yang lama.
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
Ilmu keduanya memiliki perbedaan. Ilmu tentang cuaca disebut dengan Meteorologi. Lalu, jika Anda mempelajari ilmu tentang iklim maka istilahnya disebut dengan Klimatologi. Pengamatan tentang keadaan cuaca dan iklim bisa terlihat dari unsur yang membentuknya.
Cuaca dan iklim dapat mempengaruhi keberlangsungan dari makhluk hidup. Adanya keberagaman dari makhluk hidup di suatu wilayah juga dipengaruhi oleh cuaca dan iklim. Contohnya saja petani yang menanam tumbuhan di suatu wilayah.
Mereka juga harus mempertimbangkan bagaimana kondisi suhu, keadaan awan apakah hujan atau tidak di wilayah yang ingin ditanami tumbuhan. Jenis tumbuhan juga bergantung dari keadaan tempeatur udara.
Oleh sebab itu, adanya cuaca dan iklim ini juga mempengaruhi aktivitas dari perekonomian. Itulah sebabnya penting untuk mempelajari unsur-unsur cuaca dan iklim.
Berikut ini adalah penjelasan apa saja unsur dari cuaca dan iklim sebagaimana yang dikutip dari buku IPS Terpadu yang dibuat oleh Sri Pujiastuti.
1. Suhu
Suhu udara merupakan kondisi udara di suatu tempat dan pada durasi saat itu. Anda bisa merasakan bahwa setiap waktu, suhu udara bersifat dinamis. Hal ini juga bergantung pada tempatnya.
Terkadang, ada suatu wilayah yang memiliki suhu yang dingin, panas, dan ada juga suhu normal atau tidak dingin dan panas. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cuaca dan iklim tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:
- a. Penyinaran Matahari
Penyinaran matahari yang menyinari suatu wilayah bisa mempengaruhi jenis cuaca dan iklim. Jarak dan durasi waktu penyinaran, besar kecilnya sudut datang matahari yang mempengauhi cuaca dan iklim.
Semakin lama penyinaran matahari dan semakin dekat jaraknya, maka cuaca akan semakin panas. Begitu juga sebaliknya. Selain itu, ada juga sudut datang matahari yang dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu sudut tegak luru dan sudut miring.
Sudut ini mempengaruhi besar kecilnya intensitas matahari di suatu wilayah. Apabila sudut sinar mataharinya semakin tegak lurus, otomatis semakin besar pula intensitas mataharinya. Dengan demikian, wilayah tersebut menerima cahaya matahari lebih banyak.
Selain itu, suhu udara yang dimiliki juga tergolong tinggi.
- b. Ketinggian Pemukaan Bumi
Ketinggian termasuk salah satu hal yang mempengaruhi perubahan suhu di suatu tempat. Hal ini karena semakin tinggi daratan, maka semakin rendah suhunya. Sedangkan daratan yang lebih rendah umumnya memiliki temperatur udara yang lebih tinggi.
Hal ini sesuai dengan hukum ketinggian tempat di lapisan troposfer, dimana yaitu setiap naik 100 meter, suhu akan mengalami penurunan sebesar 0,5 derajat – 0,6 derajat celcius.
- c. Sifat Permukaan
Permukaan daratan ini memiliki sifat yang lebih mudah menyerap panas dan memantulkannya dibandingkan permukaan laut.
Alat pengukur suhu udara adalah termometer yang terbagi menjadi termometer air raksa dan alkohol.
2. Pressure atau Tekanan Udara
Atmosfer bumi memiliki bentuk gas atau udara. Udara ini mempunyai sifat menempati ruang. Udara juga memiliki berat dan tekanan. Tekanan udara terjadi karena beratnya lapisan udara di atas.
Keberadan dari tekanan udara ini juga mempengaruhi cuaca dan iklim. Di setiap wilayah memiliki tekanan udara yang berbeda-beda. Ada yang memiliki tekanan rendah, sedang, dan tinggi.
Wilayah yang memiliki tekanan udara yang paling tinggi disebut dengan daerah dengan tekanan maksimum. Sedangkan daerah yang memiliki tekanan yang rendah disebut dengan daerah tekanan minimum. Alat pengukur tekanan udara yaitu barometer.
3. Kelembaban Udara
Unsur yang satu ini adalah jumlah kandungan uap air yang ada di atmosfer atau udara. Unsur ini juga tergantung oleh suhu. Hubungannya berbandung lurus, dimana semakin tinggi suhunya maka kandungan airnya juga semakin banyak.
Alat pengukur kelembaban udara disebut dengan hygrometer. Kelembaban udara ini dibedakan menjadi dua, yaitu kelembaban absolut dan kelembaban nisbi atau relatif.
Pengertiannya, kelembaban absolut adalah jumlah uap air dengan satuan gram yang ada di 1 m3 udara. Kelembaban ini memiliki angka yang pasti sehingga disebut sebagai kelembaban mutlak.
Kebalikan dari kelembaban udara ini adalah kelembaban nisbi yang dihitung dalam bentuk persen. Rumus untuk menghitung kelembaban nisbi adalah perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah uap air maksimum yang ada di udara pada saat temperatur menunjukkan angka yang sama.
Kelembaban udara juga sering dikenal dengan lengas udara dan hal ini juga mempengaruhi unsur-unsur iklim cuaca dan iklim.
4. Curah Hujan
Sebagaimana kita ketahui, jika hujan adalah peristiwa alam yang ditandari dengan jatuhnya air ke bumi. Hujan tidak selamanya berwujud cair. Ada juga yang memiliki wujud padat yaitu dalam bentuk es. Proses pembentukan hujan ini terjadi saat sinar matahari yang memiliki suhu panas menyinasi air laut.
Oleh sebab itu, air laut mengalami penguapan. Uap air naik ke atmosfer sampai ketinggian tertentu.
Lalu, mengalami pendinginan dan terbentuklah kristal-kristal es di dalam awan. Akibatnya, awan tersebut memiliki massa yang berat dan akhirnya turun menjadi tetesan air dalam bentuk hujan. Air hujan bisa diukur dengan menggunakan alat yang disebut fluviograf.
Komponen ini dibuat sebagai penampungan air hujan yang sudah turun di tempat tertutup. Setelah berhasil ditampung, selanjutnya adalah mengukurnya dengan menggunakan gelas ukur. Satuan yang umumnya dipakai dalam menyatakan ketinggian dari hujan ini dalam satuan mm.
Namun, saat ini sudah banyak alat yang lebih modern dari itu sehingga banyak stasiun pengamat menggunakan teknologi dari komputer. Hasil yang diperoleh juga cukup akurat. Selain itu, curah hujan yang ada dapat diketahui dengan mudah.
5. Angin
Unsur-unsur cuaca yang terakhir adalah angin. Angin merupakan udara yang bergerak. Pergerakan angin in ada dari tekanan tinggi ke tekanan yang rendah. Hal ini sebagaimana yang sudah dicetuskan oleh hukum Buys Ballot.
Bagi yang ingin mengukur kecepatan angin bisa dilakukan dengan mudah menggunakan alat yang bernama anemometer. Saat ini juga tersedia anemometer yang dilengkapi dengan kecepatan angin dan petunjuk arah serta sudah dalam bentuk sistem digital yang ada di komputer.
Oleh sebab itu, penggunaannya menjadi lebih praktis. Kemudian, untuk satuannya sendiri menggunakan skala Beaufort. Jika Anda mencermati dengan seksama, Anda bisa mengamati letak angin di suatu wilayah dengan proses dan ciri yang berbeda dengan angin di wilayah lainnya.
Hal ini karena ada beberapa jenis angin berdasarkan angin tersebut bertiup. Contohnya ada angin laut yang merupakan angin dari laut dan mengalir menuju ke daratan. Berikutnya, ada juga angin fohn yaitu angin yang kering dan menuruni lereng gunung.
Unsur-unsur cuaca dan iklim di atas dapat memberikan pengaruh terhadap kondisi di suatu daerah. Oleh sebab itu, setiap negara memiliki iklim dan cuaca yang berbeda.
Baca Juga:
- Siklus Hidrologi Pendek, Sedang, Panjang dan Penjelasannya
- Jenis-jenis Awan (Dasar) Berdasarkan Ketinggian dan Bentuknya
- Pembagian Klasifikasi Iklim (Matahari, Koppen, Junghuhn, dll)
- Lapisan Litosfer Itu Apa? Fungsi, dan Material Penyusunnya
- Tenaga Eksogen Itu Apa? Pengertian & Pengaruhnya Pada Bumi
- Tenaga Endogen: Pengertian, Jenis-jenis, dan Pengaruhnya
- Pengertian Vulkanisme, Macam-macam, dan Dampaknya
- Pengertian Tektonisme, Pengertian, Jenis-jenis, dan Dampaknya