Home » Terbaru » Pendidikan » Pengertian Tektonisme, Pengertian, Jenis-jenis, dan Dampaknya

Pengertian Tektonisme, Pengertian, Jenis-jenis, dan Dampaknya

izan_alhasani October 9, 2024

Diskop.id – Jika kita perhatikan, bumi selalu mengalami perubahan. Anda bisa melihatnya dari jalan yang awalnya luas menjadi sempit, daratan menjadi sebuah cekungan, dan berbagai peristiwa lainnya. Hal ini bisa dipengaruhi peristiwa tektonisme. Apa pengertian tektonisme?

Untuk lebih jelasnya, akan dipaparkan secara lebih mendalam tentang pengertian tektonisme, jenis tektonisme, dan dampak yang dapat ditimbulkan dari adanya peristiwa ini. Yuk, kita simak bersama.

Pengertian Tektonisme

Pengertian Tektonisme

Tektonisme termasuk dalam tenaga endogen atau tenaga yang berasal dari dalam bumi. Jadi, dapat dikatakan bahwa tektonisme adalah hasil dari tenaga yang ada di bawah permukaan bumi.

Adapun pengertian tektonisme adalah peristiwa alam yang terjadi dan menyebabkan pergerakan lapisan permukaan bumi sehingga terbentuklah perubahan dari muka bumi dari sebelumnya.

Perubahan yang terjadi dalam tektonisme ini dapat berupa pergeseran, lipatan, atau proses pengangkatan yang akhirnya membentuk struktur berbeda dan membuat permukaan bumi tidak rata.

Selain dari tektonisme, ada juga tenaga endogen lainnya yaitu vulkanisme (aktivitas magma) dan seisme (gempa bumi). Namun, pada penjelasan kali ini akan dibahas tentang tektonisme saja secara lebih mendalam.

Jenis Tektonisme

Jenis Tektonisme

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan lempeng menjadi bergeser. Pergeseran dari lempeng itu yang membuat permukaan bumi menjadi berubah.

Diketahui, bumi memang seringkali mengalami pergeseran lempeng akibat dari lapisan di bawahnya yang terus bergerak. Jadi, tidak heran dari gejala tektonisme ini mengakibatkan berbagai peristiwa.

Jika dilihat dari luas wilayahnya, jenis tektonisme dibagi menjadi dua, yaitu tenaga epirognesa dan  tenaga orogenesa. Berikut adalah informasi lengkapnya.

1. Tenaga Epirogenesa

Lalu, apa itu tenaga epirogenesa? Tenaga ini menjadikan perubahan bentuk muka bumi baik itu pengangkatan atau penurunan yang terjadi dalam wilayah yang luas dan dalam waktu yang panjang.

Perubahan ini bisa menyebabkan perubahan bentuk pada lapisan batuan di permukaan bumi. Hal ini dikarenakan patahan dan lipatan yang terjadi di lapisan bumi. Tenaga epirogenesa dibagi menjadi dua, yaitu epirogenesa negatif dan positif.

  • a. Epirogenesa Positif

Gerak ini menyebabkan terjadinya penurunan dari daratan. Jadi, jika kita lihat, gerakan tersebut menyebabkan permukaan laut seperti naik dan menuju ke daratan. Contoh epirogenesa positif yaitu dari pulau yang terlihat akan tenggelam.

Hal ini sebagaimana yang ditemukan di Indonesia Timur, contohnya kepulauan Maluku. Selain itu, contoh lain dari epirogenetik positif terjadi juga di luar negeri seperti muara Sungai Hudson di Amerika yang mengalami penurunan.

Ada juga lembah Sungai Kongo di Afrika yang turun drastis sampai 2 ribu meter di bawah permukaan laut. Inilah yang membuat laut menggenangi daratan tersebut karena akibat tenaga tektonisme ini.

  • b. Epirogenesa Negatif

Berikutnya adalah tenaga epirogenesa negatif yang merupakan gerakan naiknya daratan. Hal ini menyebabkan permukaan air laut seperti mengalami pendangkalan atau turun. Padahal, air laut tersebut tidak surut hanya saja daratannya yang mengalami pengangkatan.

Contoh dari gerak epirogenesa negatif bisa dilihat dari Pulau Timur dan Pulau Buton yang mengalami pengangkatan. Selain itu, terjadi juga epirogenesa negatif di Amerika tepatnya Colorado.

Adanya peristiwa ini membuat daratan naik sehingga ketinggiannya lebih besar dibandingkan sebelumnya.

2. Tenaga Orogenesa

Jenis tektonisme yang kedua adalah tenaga orogenesa. Tenaga ini memiliki sifat yang terbalik dengan epirogenesa.

Tenaga orogenesa adalah peristiwa pergerakan lempeng tektonik yang menyebabkan terjadinya perubahan muka bumi dalam rentang waktu singkat dan meliputi wilayah kecil atau sempit.

Anda dapat memahami tenaga ini dengan melihat bentukan alamnya. Dari peristiwa orogenesa, menghasilkan lipatan (fold) dan patahan (fault).

  • a. Lipatan (fold)

Berdasarkan KBBI, yang dimaksud dengan lipatan adalah peristiwa dari gesernya permukaan bumi sehingga menyebabkan permukaan bumi tersebut terlihat melipat atau menekuk. Penyebab lipatan terjadi karena adanya tekanan vertikal dan horizontal yang terjadi di kerak bumi.

Hal ini bersifat elastis sehingga lempeng tersebut mengalami perlipatan. Dalam peristiwa ini, terjadi  dua bentuk yaitu sinklinal atau lapisan yang mengalami penurunan dan antiklinal atau lapisan yang terangkat.

Dengan adanya peristiwa lipatan membuat muka bumi seringkali membentuk puncak dan lembah di permukaan bumi.

  • b. Patahan

Berikutnya adalah patahan atau peristiwa dimana terjadinya kulit bumi yang patah atau retak akibat dari adanya tekanan secara horizontal dan vertikal. Peristiwa ini berbeda dengan lipatan karena satu lapisannya sudah terpecah jadi dua, bukan sekedar melipat saja.

Peristiwa patahan ini dikenal juga dengan istilah sesar. Sedangkan istilah yang menyatakan tempat yang mengalami patahan atau rekahan ini disebut dengan bidang patahan.

Bidang patahan kemudian ada yang mengalami pergeseran. Pergeseran ini disebut dengan fault. Pergeseran patahan bisa terjadi secara memanjang atau naik turun.

Peristiwa patahan ini menyebabkan terbentuknya blok batuan yang terpisah. Ada daerah yang mengalami pengangkatan dan penurunan.

Dampak Tektonisme

Anda sudah paham pengertian tektonisme dan jenis-jenisnya. Selanjutnya, pahami Pendidikan lain tentang dampak tektonisme terhadap kehidupan. Ada dampak positif dan negatif yang diperoleh dari peristiwa tektonisme, berikut informasi lengkapnya.

Dampak Positif Tektonisme

Dampak positif dari peristiwa tektonik ini adalah sebagai berikut:

  • 1. Keanekaragaman Bentuk Bumi

Aktivitas tektonisme memberikan dampak positif yaitu terdapat berbagai keanekaragaman bentuk bumi. Keragaman tersebut bermanfaat untuk kebutuhan manusia karena membentuk relief permukaan bumi untuk ketersediaan sumber daya alam.

Bentuk permukaan bumi dari peristiwa tektonisme dapat membentuk pegunungan, sungai, danau, palung, dan dataran. Dari bentukan alam ini membantu untuk menyediakan sumber daya seperti ketersediaan air, habitat hewan dan tumbuhan, dsb.

  • 2. Banyak Berbagai Logam Berharga

Dampak positif dari tektonisme berikutnya adalah menyediakan logam berharga dan mineral bumi. Peristiwa tektonisme membuat mineral bumi naik ke permukaan karena pengaruh tekanan dan kenaikan suhu karena pergerakan lempeng.

Bahan tambang ini diperlukan untuk kehidupan manusia karena dapat menyediakan sumber pendapatan dari masyarakat. Bahan logam ini juga diperlukan untuk keperluan industri dan perusahaan.

  • 3. Ada Pembentukan Gunung dan Lembah

Dampak positif lainnya yaitu menghasilkan pemandangan alam yang indah dan menarik. Contohnya seperti pegunungan dan lembah yang disebabkan karena peristiwa lipatan dan patahan.

Adanya bentang alam ini menjadi daya tarik bagi manusia sehingga dapat dijadikan sebagai objek wisata. Masyarakat yang ada di sekitarnya juga dapat mencari penghasilan dengan memanfaatkan potensi wisata ini.

Dampak Negatif Tektonisme

Selain dampak positif yang dijabarkan di atas, penting juga bagi Anda memahami dampak negatif tektonisme yang harus Anda ketahui. Dari adanya peristiwa ini menyebabkan bencana alam yang harus diwaspadai.

Hal ini terjadi terutama jika pergerakan lempengnya cukup besar sehingga menimbulkan getaran di permukaan bumi atau yang kita kenal dengan gempa bumi.

Selain itu, bencana alam lainnya yang terjadi yaitu longsor atau erosi yang dapat merugikan manusia secara materiil maupun mengancam keselamatan jiwa.

Pengertian tektonisme sampai penjelasan singkat tentang lipatan dan patahan ini harus Anda pahami dengan baik agar bisa dikelola dan memaksimalkan dampak positifnya dengan baik. Namun, penting juga untuk waspada terhadap dampak negatif dari tektonisme.

Baca Juga:

Artikel Terkait