Diskop.id – Bumi yang kita pijaki sebenarnya terdiri dari berbagai lapisan. Lapisan terluar bumi inilah yang disebut dengan litosfer. Lapisan litosfer memiliki peranan yang penting bagi kehidupan. Adanya lapisan ini juga mendukung kehidupan di bumi.
Litosfer juga memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan lapisan lainnya. Untuk memahaminya dengan lebih teliti, mari kita simak informasinya berikut ini.
Pengertian Litosfer
Pada pembahasan pertama kita akan membahas tentang apa itu litosfer. Litosfer secara bahasa berasal dari kata Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu lithos yang artinya batu dan sphere yang artinya bulatan.
Jadi, litosfer adalah lapisan bumi paling atas yang terdiri dari batuan dan membentuk kulit bumi. Ketebalan dari lapisan ini berkisar 66 km yang tersusun dari batuan dan mineral. Selain dari litosfer, ada pula lapisan bumi lainnya seperti astenosfer dan inti bumi.
Jika dibandingkan dengan litosfer, ketebalan dari lapisan ini adalah yang paling tipis. Nama lain dari litosfer disebut juga dengan lapisan kerak bumi atau kulit bumi.
Dari lapisan tersebut memiliki banyak manfaat untuk kehidupan makhluk hidup karena di lapisan ini ditemukannya sumber energi seperti minyak bumi dan batu bara.
Selain itu, di lapisan litosfer juga ada berbagai kebutuhan industri pertambangan. Contohnya seperti besi dan alumunium. Anda juga dapat menemukan bahan pembuat dari perhiasan seperti intan, perak, dan emas.
Sumber bahan energi lainnya yang disediakan oleh lapisan ini adalah bahan peledak seperti minera uranium dan bahan baku pupuk karena dilapisan ini mengandung unsur nitrogen dan fosfat yang melimpah.
Penyusun Utama Lapisan Litosfer
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, litosfer tersusun dari batuan. Batuan yang menyusunnya dibagi menjadi 3, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Semua bentuk batuan ini dibuat dari berbagai proses yang induk batuannya yaitu dari magma.
Magma tersebut akan mengalami berbagai tahapan untuk mendingin dan menjadi batuan di litosfer.
Batuan yang terhampar di lapisan litosfer mengandung mineral sejenis dan tidak sejenis yang saling menyatu satu sama lain dan bersifat padat.
Lapisan litosfer terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sial atau silisium alumunium dan sima atau silisium magnesium. Lapisan inilah yang membentuk litosfer dan tergantung dari sifat mineral di dalamnya.
1. Lapisan Sial
SiAl adalah bagian litosfer yang ada di paling atas. Lapisan ini dibedakan lagi menjadi dua yaitu kerak samudra dan kerak benua. Adapun senyawanya sendiri terdiri dari dua bagian yaitu SiO2 dan Al203.
Di dalam lapisan ini, Anda dapat menemukan berbagai jenis batuan seperti sedimen, andesit, granit, dan berbagai jenis batuan metamorf lainnya yang ada di benua.
2. Lapisan Sima
Sesuai dengan namanya kepanjangan lapisan ini yaitu silisium magnesium sehingga di lapisan tersebut tersusun dari kedua unsur tersebut. Adapun bentuk senyawanya adalah Si02 dan MgO.
Hal yang membedakan dari lapisan sial yaitu dari berat jenisnya yang lebih berat dibandingkan lapisan sial. Itulah yang membuat lapisan ini berada di bagian bawah sedangkan sial ada di atasnya. Hal yang membuat massa jenisnya berat karena di dalamnya adalah besi dan magnesium.
Batuan dari pembentuk kulit bumi ini selalu mengalami siklus daur ulang yang berasal dari magma kemudian berubah wujud menjadi batuan beku, sedimen, dan metamorf. Lalu, bisa kembali ke magma.
Struktur Lapisan Bumi
Setelah Anda mempelajari secara umum tentang litosfer, ketahui juga struktur lapisan bumi lainnya mulai dari paling luar sampai ke inti bumi. Simak uraiannya berikut ini.
1. Kerak Bumi
Lapisan paling luar ini disebut dengan kerak bumi. Di lapisan tersebut ketebalannya hanya berkisar 30-40 km. Anda bisa menyebut lapisan ini sebagai lapisan litosfer yang termasuk dalam bagian lapisan sial atau silisium alumunium.
2. Selubung Bumi
Berikutnya adalah lapisan selubung bumi yang unsur penyusunnya juga mengandung bagian lapisan sima atau silisium magnesium. Ciri khas dari selubung bumi punya ketebalan sampai 1200 km.
3. Lapisan Antara (Intermediete Shell)
Lapisan berikutnya disebut dengan lapisan antara atau disebut juga dengan mantel bumi. Letaknya tepat berada di bagian bawah dari selubung bumi yang memiliki ketebalan 1700 km. Di lapisan ini mengandung banyak unsur mineral dan logam.
Contohnya seperti oksigen, ferrum, silisium, magnesium, dan nikel. Lapisan ini bersifat cair dengan suhu yang tinggi dan berpijar.
4. Inti Bumi
Struktur bumi yang paling dalam ini disebut dengan inti bumi. Lapisan ini terdiri dari kandungan nikel dan besi yang dominan dibandingkan lapisan lainnya.
Ciri-ciri Litosfer
Berikutnya akan dibahas tentang karakteristik litosfer yaitu sebagai berikut:
- Ada berbagai mineral dan logam yang terkandung dalam lapisan litosfer, diantaranya adalah alumunium, besi, natrium, magnesium, dsb.
- Litosfer terbagi menjadi kerak samudera dan kerak benua. Kerak benua dicirikan dengan lapisan yang berasal dari batuan metamorf. Pembentukan kerak benua umumnya ada di sekitar dataran tinggi, pegunungan, dan perbukitan. Sedangkan kerak samudra adalah punya mineral dengan unsur yang lebih padat. Biasanya ditemukan di daerah rekahan pegunungan karena tenaga vulkanisme. Untuk ketebalannya sendiri hanya 5-10 km.
- Dapat menyebabkan gempa bumi hal ini biasa terjadi karena tenaga tektonik atau pergeseran lempeng bumi yang terjadi di lapisan sial. Lapisan sial ada di dekat dasar dari samudra. Oleh sebab itu, terjadi getaran yang akhirnya mencapai ke permukaan bumi.
Bahan Penyusun Kulit Bumi
Setelah Anda memahami ciri litosfer, pembahasan berikutnya tentang material pembentuk litosfer. Sempat disinggung sebelumnya ada 3 jenis batuan yang membentuk lapisan litosfer, diantaranya yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Untuk informasi lebih lengkap tentang ciri dari ketiga batuan tersebut, simak penjelasannya berikut ini.
1. Batuan Beku
Igneous rock atau batuan beku ini merupakan batuan yang paling banyak ditemukan dan menyusun hampir 80% kulit bumi. Batuan ini terbentuk dari magma yang membeku. Ada 3 jenis batuan beku, diantaranya adalah:
- Batuan beku dalam yang terbentuk secara perlahan-lahan karena pembekuannya terjadi dai dalam kulit bumi atau dekat daput magma.
- Batuan beku korok yaitu batuan yang membeku di bagian tenggorokan dari gunung atau jalur dari keluarnya magma. Batuan yang terbentuk tidak selalu besar dan mengkristal.
- Batuan beku luar yang membeku di permukaan bumi sehingga bentuknya umumnya kecil dan tidak mengkristal.
2. Batuan Sedimen
Berikutnya, adalah batuan sedimen yang merupakan batuan terbentuk akibat dari pelapukan. Material yang terlepas dari batuan induk tersebut kemudian berpindah kaena angin, air, dan gletser sehingga terendapkan di suatu tempat.
Itulah yang membuatnya disebut dengan batuan sedimen atau batuan karena proses pengendapan.
3. Batuan Metamorf
Terakhir, adalah batuan metamorf yang terjadi karena faktor suhu dan tekanan tinggi. Hal tersebut membuat perubahan pada batuan mulaid ari struktur dan elemennya.
Lapisan litosfer memiliki peranan penting dalam hidup karena dari lapisan ini, kita bisa menemukan tanah dari batuan. Tanah merupakan sumber mineral bagi makhluk hidup dan untuk membuat tumbuhan berkembang. Jadi, ekosistem di bumi tetap terjaga.
Baca Juga:
- Contoh Tes Psikotes dan Jawabannya, Tips Jitu Lulus Kerja
- Laporan Keuangan Adalah : Pengertian, Contoh dan Pentingnya
- Contoh Makalah PDF yang Baik dan Benar Struktur Lengkap
- Tabel Perkalian 1-10 Lengkap Beserta Gambar Mudah Dipelajari
- Daftar Keunggulan Classpoint Gamifikasi Pembelajaran
- Contoh Surat Dakwaan Pidana Penipuan, Pencurian & Aniaya
- Contoh Surat Talak Resmi (Pernyataan) untuk Pengadilan