Sungai merupakan gejala geografis dimana pada saat itu air mengalir melalui suatu lahan dari satu tempat menuju ke tempat lainnya. Sungai memiliki fungsi sebagai drainase alami sehingga bermanfaat untuk pengairan. Selain itu, ada jenis-jenis sungai di muka bumi ini.
Dari berbagai jenis-jenis sungai ini terbagi menjadi beberapa bentukan dengan ciri yang berbeda. Variasi jenis sungai dipengaruhi dari asalnya seperti dari air hujan atau gletser. Kemudan, juga terbagi berdasarkan karakteristik tertentu. Mari kita simak bersama.
Jenis-Jenis Sungai Berdasarkan Struktur Batuan
Kategori terakhir dari jenis sungai dari struktur geologi ini dibedakan menjadi 2, Anteseden dan Superposed. Berikut adalah penjelasannya:
1. Sungai Superposed
Jenis sungai berikutnya adalah sungai superposed berkebalikan dengan sungai anteseden. Sungai superposed ini akan mengikuti struktur geologinya sehingga akan ikut berbentuk melintang apabila lapisan batuan menghalanginya dari arah aliran yang biasa dilakukan.
2. Sungai Anteseden
Sungai Anteseden adalah jenis sungai yang tetap mempertahankan aliran air. Meski dalam kondisi struktur batuan sedang melintang atau berbentuk horizontal.
Sungai anteseden tetap mempertahankan arahnya karena arus sungai yang kuat sehingga dapat menembus apapun termasuk batuan yang menjadikannya sebagai halangan atau dapat mengubah alirannya.
Jenis-jenis Sungai Berdasarkan Sumber Air
Berikut ini adalah jenis-jenis sungai jika dilihat dari sumber air yang terdiri dari 3 kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sungai Gletser
Pertama sungai gletser yang sumbernya dari es yang mencair. Oleh sebab itu, sungai ini murni dari gletser saja. Proses pembentukan gletser umumnya dapat ditemukan di pegunungan.
Hal ini terjadi karena siklus hidrologi panjang dimana awan yang terbentuk dari proses penguapan akan diterbangkan ke pegunungan. Karena ketinggiannya yang tinggi menyebabkan tetes air di awan menjadi mengkristal sehingga turun sebagai es.
Es yang ada di puncak pegunungan ini selanjutnya akan mencair. Jika sudah mencair, maka akan terbentuk aliran air yang akhirnya membentuk sungai. Contoh sungai gletser ada di India bernama Sungai Gangga.
Jenis sungai ini terbentuk karena gletser yang berasal dari pegunungan Himalaya. Contoh lainnya bisa Anda temukan di Sungai Phein di Jerman. Hulu dari sungai ini ada di gunung Alpen. Itulah beberapa contoh dari sungai gletser.
Dari letaknya, dapat diketahui bahwa sungai ini biasa memiliki hulu di daerah pegunungan.
2. Sungai Campuran
Sungai berdasarkan sumber airnya yang terakhir adalah sungai campuran. Sesuai namanya, sumber sungai ini terdiri dari berbagai sumber, bisa dari air hujan, mata air, sampai denga pencairan es atau gletser.
Jadi, kombinasi sumber air yang membentuk sungai ini yag akhirnya membentuk aliran air yang berguna untuk kehidupan manusia. Beberapa contoh jenis sungai campuran yaitu Sungai Memberamo dan Sungai Digul. Lokasi sungai ini ada di Papua.
3. Sungai Hujan
Jenis sungai ini berasal sumber air hujan. Jadi, keberadaannya seringkali terjadi ketika hujan turun. Lalu, untuk musim panas, sungai ini ada yang hilang dan ada juga yang masih memiliki aliran air permukaan.
Anda bisa menemukan jenis sungai ini di Indonesia. Contoh sungai hujan ada di Nusa Tenggara dan Pulau Jawa.
Jenis-jenis Sungai Berdasarkan Debit Air
Jenis selanjutnya dari sungai yaitu sungai berdasarkan debit air. Jenis sungai ini terbagi menjadi 4 bentuk, yaitu sungai permanen, sungai periodik, sungai episodik dan ephemeral. Lalu, apa perbedaan dari sungai-sungai tersebut? Mari kita simak bersama.
1. Sungai Episodik
Sungai episodik ditandai dengan sungai yang kering saat musim panas. Sedangkan di musim hujan, sungai ini memliki volume air melimpah. Jadi, jenis sungai ini hampir mirim dengan sungai periodik. Namun, bedanya sungai tersebut tidak hanya berkurang, tetapi juga mengering saat musim panas.
Anda bisa menemukan sungai ini di berbagai wilayah seperti Sungai Kalada di Pulau Sumba.
2. Sungai Permanen
Jenis sungai permanen memiliki debit air yang umumnya tidak berubah atau tetap sepanjang tahunnya. Jadi, sungai ini tidak akan mengalami kenaikan debit yang signifikan atau tidak akan habis karena debitnya relatif sama.
Contoh sungai pemanen umumnya banyak di Indonesia seperti di Kalimantan dan Sumatra. Contoh sungai yang ada di Kalimantan seperti Sungai Kapuas, Kahayan, Mahakam, dan Barito.
Sedangkan contoh sungai permanen di Sumatra yaitu Sungai Batanghari, Indragiri, dan Sungai Musi. Cukup banyak bukan, sungai permanen di Indonesia? Keberadaannya tentu akan bermanfaat bagi kehidupan.
3. Sungai Ephemeral
Terakhir, ada juga sungai ephemeral yang ditandai dengan munculnya air di musim penghujan saja.
4. Sungai Periodik
Jenis sungai berikutnya adalah sungai periodik yaitu aliran air yang muncul secara musiman atau pada saat-saat tertentu.
Contohnya seperti yang sempat disinggung sebelumnya jika sungai hujan terkadang muncul di musm hujan saja. Nah, periode waktunya ini yang membuat sungai dari hujan terkadang juga termasuk dengan sungai periodik.
Kemudian, di sungai ini terkadang berkurang saat musim kemarau. Contoh sungai episodik, yaitu Sungai Bengawan Solo. Ada juga contoh lainnya yaitu Sungai Opak di Jawa Tengah.
Jenis-jenis Sungai Berdasarkan Arah Aliran
Jenis sungai dari asal genetikanya atau kejadiannya, terbagi menjadi lima macam. Sungai ini memiliki arah aliran yang berbeda-beda sehingga tergolong unik. Berikut adalah contoh dari jenis sungai tersebut:
1. Sungai Obsekuen
Sungai obsekuen adalah sungai dengan arah aliran berlawanan dengan konsekuen atau melawan kemiringan dari lereng. Jenis sungai obsekuen ini nantinya akan bermuara di sungai subsekuen.
2. Sungai Konsekuen
Jenis sungai ini termasuk sungai yang arah alirannya menyesuaikan dengan kemiringan. Jadi, bentuk sungai ini tergantung dari lereng sehingga air akan turun lurus karena pengaruh gravitasi.
Sungai konsekuen seringkali disebut dengan sungai utama.
3. Sungai Resekuen
Ciri-ciri sungai resekuen adalah sungai dengan aliran yang sesuai dengan kemiringan lereng. Namun, sungai ini adalah anak sungai subsekuen sehingga umumnya relatif lebih sempit dibandingkan sungai konsekuen.
Sungai resekuen juga memiliki bentuk yang tegak lurus dengan subsekuen. Contoh sungai resekuen adalah sungai Oyo yang letaknya di bagian selatan pulau Jawa.
4. Sungai Insekuen
Sungai insekuen adalah jenis sungai yang arah alirannya tidak dikontrol oleh struktur geologi atau litologinya. Jadi, dikatakan bahwa sungai ini arah alirannya tidak beraturan. Umumnya, arah aliran dari sungai ini yaitu berasal dari anak sungai yang sejajar dengan subsekuen atau biasanya ada di tempat cekungan atau di dataran rendah.
5. Sungai Subsekuen
Berikutnya adalah sungai subsekuen yaitu sungai yang alirannya sesuai dengan strike batuan. Maksudnya adalah jenis sungai ini bentuknya lurus mengikuti wilayah dari terbentuknya sungai itu.
Ciri-ciri sungai subsekuen yaitu dari sungai konsekuen yang mengalami erosi ke bagian samping.
Jenis-jenis sungai di atas terdiri dari berbagai macam kategori. Anda bisa membedakannya dari sumber air, arah aliran, struktur batuan, dsb. Dari setiap sungai ini memiliki ciri khasnya masing-masing sehingga Anda bisa menentukannya dengan lebih mudah jika menemui sebuah sungai.
Baca Juga: