Home » Terbaru » Pendidikan » Pengertian Vulkanisme, Macam-macam, dan Dampaknya

Pengertian Vulkanisme, Macam-macam, dan Dampaknya

izan_alhasani October 9, 2024

Diskop.id – Salah satu tenaga endogen atau tenaga yang berasal dari dalam bumi adalah vulkanisme. Jika mendengar istilah ini, tentu Anda akan berpikir ada hubungannya dengan gunung api. Namun, untuk lebih jelasnya, berikut akan dipaparkan pengertian vulkanisme secara mendalam.

Gejala alam vulkanisme memiliki berbagai jenis yang umumnya akan membentuk bentang alam di permukaan bumi akibat dari keluarnya magma di permukaan. Selain itu, vulkanisme juga memberikan dampak bagi kehidupan. Yuk, kita cari tahu informasi lengkapnya berikut.

Pengertian Vulkanisme

Pengertian Vulkanisme, Macam-macam, dan Dampaknya

Seperti yang kita ketahui, bumi mengalami perlapisan sehingga terdiri dari beberapa struktur bumi. Lapisan paling dalam ini disebut dengan inti bumi. Sedangkan lapisan luarnya disebut litosfer.

Letak dari litosfer ada di bawah kerak bumi sehingga banyak juga orang menyebut litosfer dengan lapisan kerak bumi atau permukaan bumi. Di bagian litosfer ini memiliki kantong magma atau yang lebih dikenal dengan dapur magma.

Dapur magma mengandung cairan yang sangat panas dengan suhu tinggi dan terus mengalami pergerakan dan bergejolak. Karena pengaruh tekanan, maka magma dapat keluar dan mencuat ke permukaan bumi lewat celah atau lubang pipa yang ada di gunung atau rekahan bumi.

Lalu, apa itu vulkanisme? Pengertian vulkanisme menurut  Encycopedia Britannica adalah gejala atau suatu fenomena keluarnya magma, fragmen uap, air panas, dsb termasuk geiser, fumaroles maupun gunung berapi.

Secara sederhana, pengertian vulkanisme adalah semua gejala alam yang berkaitan dengan aktivitas vulkanisme yaitu pelepasan magma dai permukaan bumi baik lewat celah atau rekahan.

Vulkanisme memiliki peran penting untuk bumi sebagaimana dikutip dari NASA, bahwa menunjukkan bahwa dalam bumi mengalami sirkulasi sehingga mengalami panas.

Adanya aktivitas dari vulkanisme ini membantu bumi untuk mempertahankan keseimbangkan karena magma bisa keluar ke permukaan bumi jadi di dalam bumi mendingin kembali.

Macam-macam Vulkanisme

Macam-macam Vulkanisme

Ketika ada proses vulkanisme sangat erat kaitannya dengan keluarnya magma yang ada di perut bumi atau yang kita kenal dengan erupsi. Erupsi disebut juga letusan gunung berapi yang merupakan bencana alam dan sering terjadi di Indonesia.

Erupsi secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Berikut penjabaran jenis vulkanisme berikut ini.

1. Erupsi Efusif

Erupsi ini terjadi saat magma yang keluar ke permukaan bumi bersifat sangat panas dan kekentalan rendah. Bisa dikatakan jika sifat magma efusif lebih cair dan membuat gas dari dalam bumi bisa keluar dengan mudah.

Erupsi efusif disebut dengan ledakan gunung api yang tidak besar. Hal ini karena magmanya mengalir keluar dengan mudah dan kandungan gasnya jug tidak banyak. Magma yang keluar dari erupsi efusif ini sering disebut dengan lelehan lava.

Biasanya, ledakan yang tidak terlalu besar ini bisa menyebabkan bentuk gunung api yang berbeda. Erupsi efusif biasa dapat membentuk gunung yang landai sehingga tekanan yang ada di dapur magma tidak besar dan keluar magmanya dengan mudah.

Gunung api yang berbentuk landai ini juga dikenal dengan bentuk gunung api perisai. Contoh gunung api tipe ini yaitu Gunung Mauna Kea, Gunung Kilauea, dan Gunung Manoa Loa.

2. Erupsi Eksplosif

Kebalikan dari erupsi efusif adalah erupsi ekplosif. Sesuai dengan namanya, ciri cari erupsi ini memiliki ledakan yang besar. Oleh sebab itu, ciri dari erupsinya adalah memiliki magma dengan sifat kekentalannya atau viskositasnya tinggi.

Selain itu, erupsi ini juga memiliki magma yang lebih dingin dan kental sehinga akan memadat dan menyumbat lubang dari magma tersebut. Proses selanjutnya, yaitu ada tekanan dan gas di dalam gunung sangat besar akibat dari magma yang membeku di lubang keluarnya magma.

Akibatnya, tekanan akan terus meningkat sehingga timbullah ledakan besar dan sumbatan tersebut terpecah dan menggamburkan berbagai material padat. Jadi, dapat dikatakan jika erupsi  eksplosif ini menghasilkan letusan gunung yang dahsyat dan besar.

Erupsi ini umumnya terjadi dalam waktu yang singkat dan tiba-tiba. Kecepatan aliran magma yang keluar juga terbilang sangat cepat dan bisa mencapai 700 km per jam. Erupsi ini yang perlu diwaspadai karena dapat  mengancam korban jiwa.

Dampak kerusakan yang ditimbulkan juga cukup besar dan meliputi wilayah yang luas. Letusan gunung ini terjadi pada gunung yang berbentuk kerucut atau curam. Tipe gunungnya adalah strato. Tipe gunung ini yang menghasilkan erupsi Eksplosif pernah terjadi di Indonesia, yaitu Gunung Merapi, Gunung Semeru, dan Gunung Merbabu.

Selain itu, contoh lainnya dari tipe gunung api strato adalah Gunung Fuji.

3. Erupsi Efusif dan Eksplosif

Telah dijelaskan ciri dari jenis erupsi efusif dan eksplosif. Letusan gunung api juga dapat terjadi dengan kombinasi efusif dan eksplosif. Erupsi ini terjadi pada gunung yang tidak terlalu curam serta mempunyai kawah yang besar. Adapun tipe gunungnya adalah Maar.

Anda dapat menemukan gunung api tipe Maar di Indonesia. Contohnya seperti Gunung Lamongan, Gunung Gamalama, dan Gunung Dieng.

Dampak Vulkanisme

Pengertian vulkanisme adalah proses keluarnya magma ke permukaan bumi atau lebih dikenal dengan letusan gunung api.

Dari adanya letusan gunung api, Anda bisa mendapatkan dampak positif dan negatif terutama untuk manusia. Simak penjelasannya berikut.

1. Dampak Positif Vulkanisme

Berbagai manfaat dari adanya peristiwa vulkanisme ini adalah sebagai berikut:

  • Menyuburkan lahan terutama yang ada di sekitar lereng gunung. Kesuburan tanah ini terjadi karena partikel yang keluar dari gunung api bisa untuk membuat tanah subur baik itu batuan maupun tumpukan dari debu vulkanik. Tak heran jika pegunungan seringkali dijadikan tempat untuk lahan pertanian dan perkebunan karena tanahnya yang subur.
  • Menghasilkan berbagai jenis batuan untuk industri. Batuan ini diperlukan sebagai bahan bangunan, keramik, atau bahan lainnya. Contohnya seperti batu andesit, batu basalt, dan granit.
  • Membentuk mineral logam dan non logam untuk bahan tambang dan memenuhi kebutuhan hidup manusia. Contohnya seperti emas, baja, belerang, dsb.
  • Munculnya berbagai sumber air seperti air panas atau geiser dan air yang mengandung mineral seperti sulfur dan belerang.

2. Dampak Negatif dari Vulkanisme

Ada juga berbagai dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya gejala vulkanisme. Dampak negatif ini perlu ditanggulangi dengan baik karena letusan gunung api bisa mendatangkan bencana yang besar.

Ratusan rumah warga dekat gunung bisa rusak, perkebunan bisa mati karena lelehan lava, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Pasalnya, erupsi ini bisa mengeluarkan awan panas dan lava pijar yang berbahaya bagi makhluk hidup.

Jika Anda tinggal di daerah sekitar gunung, penting untuk belajar mitigasi bencana alam agar bisa mencegah dampak buruk dari letusan gunung api.

Anda juga perlu mengenal gejala pra vulkanisme untuk menangani bahaya. Beberapa diantaranya seperti sering terjadi gempa, sumber air mengering, suhu di kawah mengalami peningkatan, terdengar suara gemuruh dari dalam gunung, dan hewan yang biasa tinggal di puncak gunung lari menuju lereng.

Pengertian vulkanisme, macam, dan dampaknya penting kalian kuasai karena ini termasuk fenomena alam yang berpengaruh terhadap kehidupan. Pendidikan ini juga dipelajari di bangku SMA untuk mata pelajaran Geografi.

Baca Juga:

Artikel Terkait